Langsung ke konten utama

MAKALAH KURANGNYA KASIH SAYANG ORANG TUA YANG MENIMBULKAN KENAKALAN REMAJA

 

KURANGNYA KASIH SAYANG ORANG TUA YANG MENIMBULKAN KENAKALAN REMAJA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


MEMBAHAS / STUDI TENTANG KENAKALAN REMAJA

PENELITIAN TENTANG KENAKALAN REMAJA

 

 

 

 

TUGAS AKHIR CAWU

TAHUN AJARAN 2001 / 2002

MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

OLEH

FERDINAN PAULUS ANYAB

IPS2 / 20

 

 

 

 

 

SMUK SANTA MARIA MALANG

JALAN RAYA LANGSEP 41 – MALANG

 

KATA PENGANTAR

 

 

Makalah ini dibuat karena saya melihat ada perilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja, yang kurang mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya.

Karena hal tersebut di atas, maka saya mencoba untuk membahasnya dalam makalah ini, yang dimana dalam makalah ini akan diuraikan lebih lanjut dan terperinci mengenai kasus kenakalan remaja.

 

Sebagaimana kita ketahui bahwa kenakalan remaja yang sering kita jumpai dalam masyarakat, telah cukup meresahkan bagi ketertiban umum. Dan dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu para pendidik dan orang tua serta instansi-instansi terkait lainnya dalam menghadapi kenakalan-kenakalan remaja.

Saya sadar bahwa makalah ini pasti memiliki kelemahan dan kekurangan di sana sini. Oleh karena itu, segala saran dan kritikan terhadap penulis akan diterima dengan senang hati guna penyempurnaan makalah ini lebih lanjut lagi.

 

Akhirnya saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya makalah ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

B.     Rumusan Masalah

C.     Tujuan Penelitian

D.    Manfaat Penelitian

 

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

 

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A.    Variable Penelitian

B.     Populasi, Pengumpulan Data

C.     Alat Pengumpulan Data

D.    Lokasi

 

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

 

BAB V KESIMPULAN

            SARAN

            DAFTAR PUSTAKA

            LAMPIRAN-LAMPIRAN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I  PENDAHULUAN

 

 

Kenakalan remaja merupakan suatu masalah yang harus ditangani secara serius.

Dalam kehidupan masyarakat ini, banyak kita jumpai kasus-kasus yang berkaitan dengan kenakalan remaja. Dalam anggapan banyak orang, bahwa kenakalan remaja itu terjadi karena kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua, dan hal itu memang benar.

 

Untuk membahas lebih lanjut mengenai kenakalan remaja, pada makalah ini telah disajikan berbagai hal yang berkaitan dengan kenakalan remaja, baik dari sudut latarbelakang maupun manfaat dan uraiannya.

Dalam menghadapi kenakalan remaja yang kerapkali meresahkan masyarakat, maka diperlukan suatu tindakan dan sikap yang matang serta dewasa dalam mengarahkan kaum remaja, baik itu oleh pihak keluarga, pendidik, maupun instansi terkait lainnya.

 

Pada makalah ini, kita akan menjumpai seluk beluk dan akibat dari kenakalan remaja itu bagi kehidupan dalam masyarakat. Setidaknya kasus seperti kenakalan remaja tetap menjadi sorotan yang serius bagi kita semua.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

A.    Latar Belakang

 

Pengertian Juvenile Delinquency ( kenakalan remaja ) mempunyai arti yang khusus dan terbatas pada suatu masa tertentu, yaitu masa remaja sekitar  umur 13 – 15 tahun sampai dengan sekitar umur 21 tahun.

Kenakalan yang dimaksud bukanlah menunjuk kepada suatu perbuatan biasa saja, sehingga dapat dimaklumi atau diterima begitu saja. Tetapi arti kata Delinquency juga tidak dapat disamakan begitu saja dengan arti kejahatan yang biasa dilakukan oleh orang dewasa, sebab kita harus membedakan sifat dan bentuk perbuatan seorang anak remaja dengan perbuatan orang dewasa.

 

Perbuatan seorang anak remaja disatu pihak berada dalam masa mencari identitas diri, yaitu sedang mengalami perkembangan atau pertumbuhan fisik dan mental yang belum stabil. Dan oleh karena tindakan kenakalan remaja cukup meresahkan masyarakat dan menjadi masalah sosial, serta cenderung kepada perbuatan yang melanggar norma-norma yang ada dalam masyarakat serta merugikan ataupun melawan hukum, maka perlunya suatu tindakan yang lebih lanjut dari semua unsur yang terkait.

 

Bagaimanapun peran orang tua yang merupakan media paling utama dalam pembentukan sikap dan kepribadian kaum remaja, dalam jaman yang semakin maju ini sering terabaikan oleh orang tua itu sendiri.

 

 

B.     Rumusan Masalah

 

Apakah  penyebab dari kenakalan remaja ?

Ditinjau dari segi sosiologis, tindakan kriminalitas dan kenakalan remaja disebabkan tidak ada integrasi yang harmonis antara lembaga-lembaga kemasyarakatan sehingga masing-masing individu mengalami kesulitan dalam menyesuaikan dengan macam-macam hubungan sosial.

Kenakalan remaja dapat juga disebabkan lingkungan keluarga maupun masyarakat yang tidak baik dalam proses sosialisasinya.

 

Siapakah yang berperan dalam pembentukan mental dan kepribadian kaum remaja ?

1. Keluarga               :

Merupakan wadah pembentukan mental dan kepribadian anak  yang sedang mengalami proses perkembangan terutama dalam masa remaja yang belum stabil.

 

2. Sekolah                :

Merupakan tempat pendidikan formal  yang mempunyai peranan  untuk mengembangkan kepribadian anak sesuai dengan kemampuan dan pengetahuannya untuk melaksanakan  tugas dan tanggungjawab dalam masyarakat.

 

3. Masyarakat           : Dalam kehidupan masyarakat yang kompleks sangat berpengaruh pada pembentukan sifat dan mental remaja, baik kearah positif  atau kearah negatif.

 

Apa pengaruh atau dampak dari kenakalan remaja bagi ketertiban masyarakat ?

Dampak daripada kenakalan remaja bagi masyarakat ialah  timbulnya ketidakteraturan tatanan masyarakat, serta menimbulkan keresahan dalam kehidupan masyarakat yang membuat hubungan sosial antara kaum remaja dengan masyarakat sekitarnya menjadi renggang.

 

C.     Tujuan Penelitian

 

1.      Dalam proses pembentukan sifat dan mental anak remaja, peranan keluarga, masyarakat, dan sekolah sangat diperlukan. Ini dimaksudkan untuk mengarahkan anak remaja supaya mampu menempatkan diri dalam masyarakat pada umumnya dan tidak meresahkan masyarakat.

2.      Dengan adanya keluarga, sekolah, dan masyarakat yang merupakan wadah yang baik dalam proses sosialisasi bagi perkembangan mental dan pribadi anak remaja. Maka diharapkan mampu membentuk kaum remaja menjadi orang yang potensialis dan bertanggungjawab.

3.      Supaya kenakalan remaja tidak terlalu meresahkan masyarakat atau mengganggu ketertiban umum, maka diperlukan suatu tindakan preventif baik itu dari keluarga maupun pihak penegak hukum atau unsur terkait lainnya, dan dengan demikian dapat terjadi keseimbangan dalam hidup bermasyarakat yang harmonis, selaras, dan serasi.

 

D.    Manfaat Penelitian

 

1.      Membantu untuk pengembangan penelitian mengenai kenakalan remaja agar lebih akurat dan berdayaguna bagi semua pihak, terutama untuk keluarga yang merupakan media utama dalam pembentukan mental dan pribadi anak yang sedang mengalami perkembangan masa remaja.

2.      Sebagai bahan pertimbangan dalam usaha mencari cara yang baik dalam mengarahkan kaum remaja yang sedang berusaha mencari identitas diri, sehingga emosi kaum remaja yang belum stabil dapat diarahkan atau diredam demi kepentingan yang mengarah kepada perkembangan remaja itu sendiri. Dan dengan demikian kaum remaja diharapkan tidak terjerumus dalam suatu tindakan yang cenderung menyimpang dari norma-norma yang ada.

3.      Mengatur keharmonisan dalam kehidupan masyarakat, dimana dalam masyarakat perlunya hubungan yang selaras, serasi, dan seimbang guna terciptanya suatu kedamaian dan ketenteraman. Dengan demikian hubungan sosial antara kaum remaja dan masyarakat dapat tertata dengan baik, tanpa adanya penyimpangan yang melawan hukum maupun norma-norma yang ada.

 

 

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

 

Agar kita dapat lebih memahami permasalahan dari kenakalan remaja ( Juvenile Delinquency ), ada baiknya kita memperhatikan lebih dahulu pendapat dari para ahli tentang kenakalan remaja tersebut.

 

1.      Menurut Jones

Anak-anak yang menunjukkan respon ke luar yang hebat kurang nampak jelas reaksinya pada tes Galvanic, artinya seseorang yang memberikan respon ke luar yang hebat terhadap sesuatu emosi yang dialaminya di dalam dirinya tidak mengalami reaksi yang hebat. Sebaliknya seseorang yang ke luar tidak memberikan reaksi yang hebat di dalam dirinya mengalami reaksi yang kuat terhadap suatu bentuk emosi yang dialaminya.

                       

2.      Menurut Paul Lappan

The Juvenile Delinquency is a person  who has been adjudicated as such by a court of proper  jurisdiction through he may be no different up until the time of court contract and adjudication at any rate from masses of children who are not delinquency.

                       

3.      Menurut Benyamin Fine

Juvenile delinquency is a patten of  behavior manistested by a youth below the age of eighteen  that is contrary to the laws of the land, and the accepted mores, and the is anti social in character. Juvenile delinquency is a serious type of deviation contrary to law.

4.      Menurut Maud. A. Merril

A child is classified as a delinquency when his anti social tendencis appear to some one to be so grave that the become or ought to become the subject of official action.

5.      Menurut William. G. Kvaraceus

Most statutes point out that delinquency behavior contitutes a violation of the law or municiple ordinance by a young person under a certain age.

6.      Menurut Dr.Zakiah Darajat

Sikap orang dewasa yang mengejar kemajuan lahiriah tanpa mengindahkan nilai-nilai moral yang bersumber kepada agama yang dianutnya, menyebabkan generasi muda kebingungan bergaul.

7.      Menurut Ruckert

Rumah tangga yang berantakan dapat membawa pengaruh psikologis yang buruk bagi perkembangan mental dan pendidikan anak, karena dasar pribadi anak terutama dalam lingkungan rumah tangga.

8.      Menurut Anna Frend

Adolensia merupakan suatu masa yang meliputi proses perkembangan dimana terjadi perubahan-perubahan dalam hal motivasi seksual, organisasi daripada ego, dalam hubungan dengan orang tua, orang lain, dan cita-cita yang dikerjakan.

 

 

9.      Menurut Edwin. H

Penyimpangan bersumber pada pergaulan yang berbeda. Penyimpangan dipelajari melalui proses alih budaya. Melalui proses ini seseorang mempelajari suatu budaya yang menyimpang.

 

 

 

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

 

 

1. Diskotik jadi ajang / tempat judi ( Jawa Post, 22 September 1998 )

2. Pengedar Narkotik ditangkap petugas kepolisian ( Surya, 8 Pebruari 1996 )

3.Pelajar yang kecanduan pil koplo dihajar  oleh massa di kampung Rambutan ( Surya, 27 Agustus 1999 )

 

 

      Berdasarkan data-data tersebut di atas bahwa remaja-remaja saat ini banyak terlibat dalam obat-obatan terlarang.

Mereka kurang mendapat perhatian orang tuanya. Oleh sebab itu remaja-remaja sampai saat ini telah banyak dan meningkat pesat dalam pemakaian atau pengedaran obat-obatan terlarang. Karena kurangnya perhatian orang tua, maka anak-anak akan menggunakan waktu luang mereka dengan mabuk-mabukkan, berjudi di diskotik-diskotik, serta  terlibat dalam obat-obatan terlarang.

 

      Apabila orang tua tidak memperhatikan anaknya sama sekali maka akibatnya anak tersebut lambat laun akan ketagihan atau kecanduan. Terutama adalah pelajar-pelajar yang selalu dimanja oleh orang tuanya.

 

A.    Variable Penelitian

Kenakalan remaja salah satu penyebabnya ialah kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tuanya. Sehingga mengakibatkan perkembangan mental dan pribadi anak remaja menjadi tidak terarah dan cenderung terjerumus dalam lingkungan yang buruk dengan melanggar norma-norma yang ada.

B.     Populasi : Pengumpulan Data

1.      Para pecandu narkotik

Teknik  Observasi

2.      Lembaga Kepolisian /  Polisi

Teknik Interview

3.      Keluarga / orang tua anak

Teknik Interview       

 

 

 

 

C.     Alat Pengumpulan Data

 

No

Usia ( x )

Interval

Frekuensi

F ( x )

 

1

12

90 - 94

10

120

2

13

85 – 89

40

520

3

14

80 - 84

60

840

4

15

75 - 79

120

1800

5

16

70 - 74

160

2560

6

17

65 - 69

200

3400

20%

27

18

60 - 64

180

3240

 

8

19

55 - 59

100

1900

9

20

50 - 54

60

1200

10

21

45 - 49

40

840

11

22

40 - 45

20

440

12

23

35 - 39

10

230

 

Ã¥f (x)=1000

Ã¥f (x)=16730

 

·         Ã¥ Responden 1000

 

·         Mean X = Ã¥f (x)

                                            N

                                      = 16730

                                         1000

                                      = 16,73

 

D.    Lokasi

1.      Polresta Malang

2.      Kelurahan Pisang Candi Malang

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV  Pembahasan Hasil Penelitian

 

 

Berdasarkan data tersebut di atas, maka tingkat kenakalan remaja cenderung meningkat pada usia 17 tahun dengan rata-rata 16,73 dan jumlah ini bila diprosentasikan maka akan menjadi 20% yang merupakan modusnya.

 

Melihat kenyataan tersebut di atas,maka perlunya suatu tindakan yang dapat mengarahkan kaum remaja pada pembentukan pribadi dan mentalitasnya, sehingga menjadi kaum remaja yang produktif,mengerti akan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.

Demi terwujudnya kaum remaja yang berkualitas,peran serta dari instansi terkait sangat diperlukan, terutama pada lingkup keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Dengan melihat hasil penelitian tersebut di atas, maka pada usia 17 tahun, kaum remaja berada pada posisi peralihan atau transisi pada segi perkembangan pribadi dan mentalitasnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB V   KESIMPULAN

 

 

Masalah kenakalan remaja merupakan masalah sosial, sehingga perlu dipikirkan secara lebih matang dengan meninjau segi-segi yang melatarbelakangi secara menyeluruh. Kepribadian manusia merupakan sesuatu yang utuh, berupa individualis biologis dan individualis psikologis.

 

Remaja hidup dalam interaksi dengan lingkungan, dan mendapat pengaruh yang besar pula bagi pembentukan pribadinya. Lingkungan yang sehat dengan menanamkan pendidikan yang benar,memungkinkan seseorang dapat menjadi lebih dewasa dan matang dalam kepribadiannya. Keadaan keluarga, sekolah, dan masyarakat menentukan pula kemungkinan berkembangnya pribadi kaum remaja. Usaha penanggulangan masalah kenakalan remaja dari segi sosiologis, yaitu dalam menghadapi kemajuan modernisasi, harus diusahakan adanya “ Tecnological-Civilization “ agar tercapai Social Equalibrium. Keluarga, sekolah, dan masyarakat harus memungkinkan seseorang untuk berpatisipasi mengembangkan bakat, kemampuan secara seimbang baik dalam bidang non material maupun dalam bidang spiritual sehingga mencegah kecenderungan untuk berbuat delinquency.

 

 

 

SARAN

 

1.      Melihat hasil data penelitian yang menunjukkan bahwa pada usia 17 tahun kaum remaja cenderung bertindak untuk menyimpang dari norma-norma yang berlaku, maka pada usia 17 tahun tersebut kaum remaja harus mendapat suatu bimbingan yang nyata baik dari orang tua maupun sekolah ( Guru ) ataupun dari instansi terkait lainnya.

2.      Peran serta orang tua sangat diperlukan. Agar kaum remaja menjadi remaja yang berkualitas, yang terutama pendidikan dari keluarga yaitu orang tua sangat diperlukan di samping instansi terkait  lainnya, sebab dalam keluarga seorang anak mulai mengenal proses sosialisasi. Orang tua harus peka dan memahami perubahan yang terjadi pada kaum remaja.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR  PUSTAKA

 

 

 

 

1.      Dra.Soesilowindradini,MA,Psikologi Perkembangan Anak Remaja.

2.      Y.Bambang Mulyono,Pendekatan Analisis Kenakalan Remaja dan Penanggulangannya.

3.      Dr.Zakiah Darajat,Problema Remaja dan Pemecahannya.

4.      Rucket,Latarbelakang Kenakalan Remaja.

5.      Anna Frend,Memahami Anak Remaja.

6.      Edwin.H,Buku Sosiologi Kelas 2

7.      G.S.Hall,Buku Psikologi Remaja

8.      Drs.Hasan Basri,Buku Remaja Berkualitas

9.      Drs.B.Simanjuntak,SH,Latarbelakang Kenakalan Remaja.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LAMPIRAN

 

 

 

 

 


                                         

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Koneksi Database Menggunakan Sql Server 2000

  Cara Koneksi Database Menggunakan Sql Server 2000 1. Buat form baru. 2. Pada Pallete ADO pilih ADOConection. 3. Pilih ADOQuery. 4. Pilih ADOCommand. 5. Klik ADOConection pada bagian Properties klik ConectionString (...) stelah  muncul tampilan klik Build yang kemudian diikuti tampilan Data Link Properti pilih Microsoft OLE DB Provider for SQL Server klik Next dan akan muncul tampilan seperti ini :    pada no. 1 bisa ada isi dengan nama servernya atau kosongkan bila pada no 2 anda memilih use Windows NT Integrated Security pada no. 2 pilih use Windows NT Integrated Security bila server ada tidak menggunakan password bila menggunakan password dan user name pilih use specific user name and password, ini harus anda isi sesuai dengan user name dan password pada server anda. pada no 3. pilih select the database on the server, pilih nama database yang telah anda buat sebelumnya Klik Test ...

CITRA RESTORASI MODEL ERLANG DAN GAUSSIAN NOISE DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 7

  LAPORAN UAS CITRA RESTORASI MODEL ERLANG DAN GAUSSIAN NOISE DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 7     Oleh : Ferdinan Paulus Anyap ( 09170003) KELAS PROFESIONAL   SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER INDONESIA 2012   KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah Yang Maha Kuasa , karena atas Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan UAS ini tepat waktu.   Melalui laporan UAS ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pembimbing mata kuliah (Dosen) dan    semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian laporan ini.                                                         ...